Desain-tanpa-judul-3

Menara Pantau Api Sebagai Upaya Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kahayan Hilir

Resminya Menara Pantau Api menjadi Semangat Tim Patroli dalam Menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan di Hutan Desa

Terlihat dari kejauhan bendera merah putih berkibar dengan gagahnya. Di ujung tiang tertinggi, terpasang di atas menara. Meskipun belum menginjak bulan Agustus, namun sang bendera merah putih tanpa ragu bercumbu dengan angin yang meniupnya. Tentu saja, tiupan angin di bagian atas menara lebih kuat dibandingkan di bagian bawah. Jika kita berada di atas menara, sejauh mata memandang terlihat hijau menyejukkan mata. 

Menara Pantau Api Desa Gohong dengan Bendera Merah Putih yang terpasang. 21 Februari 2023 (FOTO:Aziz/KPSHK)

Pagi itu, matahari bersinar cerah dan berawan tipis. Jika naik ke Menara, tapak kaki perlu menginjak 17 anak tangga menuju selasar pertama. Dilanjutkan 8 anak tangga menuju selasar kedua, kemudian 9 anak tangga ke selasar ketiga menuju puncak menara ada 8 anak tangga menuju lantai pengamatan. 

Dari pemantauan KpSHK sebanyak 40-an orang turut menghadiri kegiatan yang bertajuk “Peresmian dan Kunjungan Infrastruktur Menara Pantau Api, di Desa Gohong 21 Februari 2023”. Satu dari peserta adalah kepala KPHP Unit XXXI Kahayan Hilir, Joko Listyanto. Dalam sambutannya, Joko mengatakan sangat apresiasi telah membangun 4 menara pantau. “Sejak lama, kami sudah merencanakan tapi baru kesampaian. Ini bukti bahwa Oeban juga melaksanakan pembangunan fisik di 4 desa ini.” ucap Joko selagi tersenyum. 

Sebelumnya Edy Subahani, yang kesehariannya dipanggil Oeban melaporkan bahwa ini adalah bagian dari pencapaian kegiatan pada program Pengelolaan Terpadu Ekosistem Hutan Gambut (PTEHG) di Kabupaten Kahayan Hilir. “Saya berharap infrastruktur ini menjadi milik kita bersama untuk penanggulangan KARHUTLA, akan berguna untuk pengamatan api saat kemarau.” jelas Oeban selaku Field Project Manager. 

Ada hal yang menarik dari penjelasan Petris Perkasa MT, tenaga ahli di bidang arsitektur yang merancang menara. Pria berkacamata ini menjelaskan, ia bekerja dengan masyarakat sesuai standar KLHK. Menara setinggi 15 meter dipandu dengan kearifan lokal, dengan sambungan kamper (sambungan kayu), pada balok-balok ulin yang terpasang. “Tempat ini bisa menjadi ekowisata dan  saya menyarankan ini akan menjadi monumen bersejarah dan cikal bakal dari Perhutanan Sosial (PS) di kecamatan Kahayan Hilir,” ucap Petris. 

Melalui kegiatan ini diketahui pula informasi yang disampaikan Tekson dari BPPD Pulang Pisau. Ada 97 menara pantau KARHUTLA di Pulang Pisau. Kabupaten ini menjadi sorotan dunia saat terjadi kemarau, karena bencana asap dari kebakaran yang besar. Tekson mengungkapkan bahwa adanya menara pantau sangat membantu ketika terjadi kebakaran. Di desa ada PERBUP untuk pendanaan penanganan KARHUTLA, sebenarnya hal ini dapat digunakan untuk pembangunan menara pantau. Harapannya menara ini dapat kita jaga bersama. 

Sebagai pemilik wilayah Desa Gohong, Vini sebagai sekdes yang mewakili kepala desa juga turut hadir. Vini menyampaikan bahwa pada tahun 2023 ada anggaran dana desa untuk penanganan KARHUTLA sebesar 5 juta untuk MPA (Menara Pantau Api) dan 5 juta untuk LPHD Gohong. Kemungkinan dana akan dikeluarkan pada Maret 2023.

Tidak hanya dari LPHD Gohong, Yanto L. Adam sebagai ketua LPHD Gohong juga mengundang 3 ketua LPHD lain dalam kegiatan ini. Pirit, dari desa Mantaren-1, Karlin dari Buntoi dan Bandi dari kelurahan Kalawa turut hadir menjadi saksi mata dalam peresmian menara pantau. Selain itu, Tim Patroli Hutan (TPH) dan Tim Patroli Kebakaran (TPK), Babinsa ikut hadir. Sebagai informasi bahwa ketiga desa ini juga telah terbangun menara pantau dengan konstruksi yang serupa. 

Acara diakhiri dengan perwakilan dari KPH Kahayan Hilir, 4 LPHD, pemerintah desa dan KpSHK bersama-sama naik ke puncak menara pantau (lantai pengamatan). Pemasangan bendera merah putih pada tiang yang telah disiapkan menjadi momen bahagia dan haru berdirinya menara pantau api. Dilanjutkan foto bersama serta menyantap makan siang di bawah tenda sambil menikmati angin sepoi-sepoi.  

KARHUTLA adalah musuh kita bersama, karena itulah segala upaya kita lakukan untuk mencegah terjadinya bencana yang banyak merugikan kesehatan dan ekonomi masyarakat. Akankah fasilitas-fasilitas yang telah terbangun dapat mencegah ini?. Waktu akan menjawabnya

Onasis – KpSHK

Penulis : Onasis-KpSHK

Editor : Alma Tiara-KpSHK

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *