Pengelolaan Terpadu Ekosistem Hutan Gambut di Kahayan Hilir merupakan program Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) di 4 Hutan Desa di Kahayan Hilir seluas 16.245 Ha yaitu Hutan Desa Gohong, Hutan Desa Kalawa, Hutan Desa Mantaren I, dan Hutan Desa Buntoi. Program bertujuan untuk perlindungan dan restorasi hutan gambut serta peningkatan pengelolaan perhutanan sosial.
Pertemuan pemangku kepentingan adalah pertemuan yang memiliki kepentingan dalam hasil program atau kegiatan program. Pemangku kepentingan ini dikenal sebagai individu-individu yang dapat mencakup mitra, anggota masyarakat, dll. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memastikan bahwa semua sudut dipertimbangkan dan bahwa semua orang selaras menuju tujuan yang sama. Ini adalah pertemuan yang dimaksudkan untuk menyatukan suara-suara yang beragam ini.
“Dengan hadirnya lembaga validasi dan verifikasi Tim Earthood, masyarakat dan pemerintah desa dapat berdialog dengan Earthood tentang validasi proyek” Ujar Moh. Djauhari sebagai Direktur KPSHK yang menyampaikan pengantar kegiatan
Pertemuan stakeholder membahas terkait program PTEHG yang dijalankan dan diskusi bagaimana program berjalan, pentingnya program PTEHG, dan kegiatan program.
Mewakili Camat Kahayan Hilir, Priadi mengatakan bahwa program ini sangat membantu kecamatan kami selama musim kemarau. Dengan bantuan kegiatan penanganan karhutla, program ini diharapkan memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat di tiga desa dan satu kelurahan dan wilayah.
“Kepala desa sangat mendukung program LPHD, terutama pengelolaan hutan desa yang didampingi oleh KPSHK sejak tahun 2021.” Ucap Epansyah selaku Kepala Desa Gohong dalam pengantarnya.
Joko Listyanto dalam sambutannya mengatakan bahwa KPHP Kahayan Hilir sangat menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh LPHD dan KPSHK. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan termasuk patroli dan pembangunan Menara Pantau, pembangunan sekat kanal, dan penanaman.
Berjalannya dua tahun program PTEHG di Hutan Desa Kahayan Hilir bertujuan melindungi dan/atau memulihkan ekosistem alam, hutan dan lahan gambut sekaligus mendorong penghidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal telah menerima sejumlah manfaat bersama diantaranya penguatan kelembagaan dan pelatihan-pelatihan ditingkat LPHD, KUPS, tim TPH dan TPK karhutla. Penyediaan sarana prasarana LPHD, pembentukan PISL (Pusat Informasi dan Sekolah Lapang), pemetaan Kahayan Hilir lokasi program, sumur pantau TMAT, 4 Menara Pantau Karhutla, 4 sekat kanal dan 4 TPS Bibit.
Engar dari tim Earthood bertanya tentang proses kerjasama antara KPSHK dan LPHD. Yanto L. Adam, Ketua LPHD, menjawab, Gohong mengatakan bahwa masyarakat desa sudah lama mengenal gambut. Sejak tahun 2022, LPHD telah bekerja sama dengan KPSHK untuk mengelola hutan desa, yang merupakan hutan lindung dengan gambut tipis hingga tebal. Proses MoU antara KPSHK dan LPHD memerlukan beberapa tahapan yang harus dilalui, yang mengundang kepala desa dan masyarakat.
“Untuk meningkatkan kinerja bisnis kami, KPSHK telah mengadakan pelatihan bagi kami. Pelatihan rotan telah diberikan oleh KPSHK, yang merupakan penghasilan utama kami. Menyusun rencana bisnis termasuk mengolah bahan baku dan meningkatkan kualitas anyaman rotan. Kami ditugaskan oleh KPSHK untuk mengikuti berbagai pamaren” Tutur Marlinie sebagai Ketua KUPS Rotan Gohong
Sesi akhir, Yanto L. Adam menyatakan bahwa Desa Gohong berusaha untuk melibatkan semua masyarakat yang belum menerima manfaat langsung untuk melibatkan masyarakatnya. Kita melibatkan perwakilan perempuan, seperti halnya dengan pembuatan sekat kanal sebelumnya. Bagi Desa Gohong, Hutan Desa adalah aset.
Pertemuan pemangku kepentingan adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama dan komunikasi, mengumpulkan saran, dan mengelola harapan dan risiko. Pertemuan ini sangat penting untuk mengumpulkan masukan berharga.
Penulis : Alma Tiara
Editor : Aris Mawanto
Sumber:
Kegiatan Stakeholder Meeting Program PTEHG
Add a Comment