DSC01195

Karbon Market: Perdagangan Karbon Menggerakkan Upaya Mengatasi Perubahan Iklim

Karbon Market dapat menjadi alat yang berguna untuk memerangi perubahan iklim jika digunakan bersama dengan langkah-langkah lainnya, seperti regulasi yang kuat, investasi dalam energi terbarukan, dan kesadaran publik yang tinggi.

Upaya mitigasi yang efektif diperlukan untuk mengurangi gas rumah kaca karena perubahan iklim telah menjadi ancaman global yang sangat mendesak. Indonesia memainkan peran yang signifikan dalam upaya mengurangi emisi karena menjadi salah satu penyumbang karbon terbesar di dunia. Salah satu pendekatan yang telah diusulkan adalah karbon market, yang bertujuan untuk mengurangi emisi melalui perdagangan karbon.

Menurut Vivi Yulaswati (Bappenas) pada FPCI Public Discussion On JETP (Just Energy Transition Partnership) – ”Developing JETP’s Scorecard for Indonesia’s Climate Ambitions” yang diselenggarakan oleh FPCI (Foreign Policy Community of Indonesia) Pada Jumat, 19 Mei 2023. Vivi menyatakan bahwa perdagangan yang merupakan bagian dari solusi untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.

“Karbon market bisa mendukung semua. Jika karbon market sekitar atau mencapai 30-40% saja bisa mendongkrak ekonomi di Tahun 2030” jelas Vivi

Pemerintah Indonesia telah menetapkan beberapa kebijakan, target, dan Kerjasama untuk mendukung upaya global menurunkan emisi GRK. Kerjasama JETP Indonesia telah diluncurkan pada KTT G20 (Nov 2022). Perpres No. 11/2022 tentang percepatan pengembangan energi terbarukan bahwa dalam rangka transisi energi di sektor ketenagalistrikan, Menteri ESDM menyiapkan roadmap untuk percepatan pengakhiran masa operasional PLTU yang dituangkan dalam dokumen perencanaan sektoral.

Setelah itu, pasar karbon memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efisien untuk upaya mitigasi perubahan iklim. Perusahaan atau negara yang dapat mengurangi emisi dapat menjual izin emisi mereka ke entitas lain yang memerlukan izin tambahan. Ini menjamin bahwa pengurangan emisi terjadi di lokasi dengan biaya pengurangan yang paling efisien, sehingga upaya mitigasi mencapai hasil yang paling optimal.

Perusahaan atau negara akan mencari solusi dan teknologi yang lebih efisien secara energi untuk mengurangi emisi dan memenuhi target pengurangan emisi. Ini mendorong kemajuan dalam teknologi terbarukan, efisiensi energi, dan solusi ramah lingkungan lainnya. Sama halnya yang disampaikan ole Ditri (Sekretariat JETP) bahwa fokus JETP yaitu pengembangan energi terbarukan dan mengkoneksikan 20 miliar US dolar ke arah transisi energi tersebut.  JETP akan secara siginifikan mempercepat transisi Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih yang juga mencakup target puncak Tahun 2030 untuk emisi sektor listrik Indonesia (19/5/2023) pada FPCI Public Discussion On JETP.

Pasar karbon memiliki potensi besar sebagai solusi untuk mengatasi perubahan iklim karena memberikan insentif moneter untuk mengurangi emisi dan mendorong pengembangan teknologi dengan emisi rendah. Namun, untuk memastikan perdagangan karbon berhasil dan efektif, masalah seperti penetapan harga yang ideal, risiko manipulasi, dan ketimpangan perdagangan global harus diatasi.

Tingginya manfaat dari pasar karbon akan terjadi jika dikombinasikan dengan langkah-langkah tambahan, seperti regulasi yang kuat, investasi dalam energi terbarukan, dan kesadaran publik yang tinggi. Vivi Yulaswati (Bappenas) kembali menyampaikan bahwa arahan Kementerian ESDM sangat menentukan investor untuk investasi terhadap perdagangan karbon.

Namun, apakah pasar karbon efektif untuk mengatasi perubahan iklim? Agar dapat menjadi alat yang berguna dalam memerangi perubahan iklim, hal itu dapat dijawab dengan mengkaji efektivitas karbon pasar terlebih dahulu.

Penulis: Alma/KPSHK

Editor: Aftrinal/KPSHK

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *