Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) adalah suatu organisasi yang dibentuk untuk membantu masyarakat desa dalam mengelola usaha perhutanan sosial. KUPS bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menjaga keberlanjutan hutan. Kegiatan yang dilakukan oleh KUPS meliputi berbagai aspek, seperti manajemen usaha, keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung pengembangan KUPS, termasuk melalui pelatihan, penguatan kapasitas, dan dukungan dalam pemasaran produk berbasis hutan.[1]
KUPS harus memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai kelompok usaha yang sesuai dengan tujuan yang telah disepakati yaitu hutan lestari dan anggota sejahtera. Untuk mencapai tujuan ini, KUPS harus mengembangkan tujuan yang jelas, struktur organisasi yang sederhana, prosedur pengelolaan yang sesuai dengan kebutuhan, dan keterampilan komunikasi dasar, baik secara lisan maupun tulisan.
Wiradesa Kahayan Hilir diartikan prajurit desa untuk pengembangan ekonomi alternatif masyarakat desa melalui peningkatan kapasitas diri dengan menggali kekuatan-kekuatan diri sesuai dengan tujuan kelompok usaha perhutanan sosial, merancang sistem manajemen dan program organisasi untuk mencapai tujuan Bersama. Wiradesa Kahayan Hilir dilaksanakan pada 8 – 9 Januari 2024 di Palangka Raya. Pelatihan dilakukan melalui berbagai metode, termasuk pemberian materi, analisis sosial dengan metode metafora oleh motivator, dsb.
“Harapannya kegiatan Wiradesa Kahayan Hilir ini dapat membangun semangat bersama LPHD, KUPS, dan komponen hutan desa lainnya” Harap Moh. Djauhari (Tjong) sebagai Direktur KPSHK
Menurut motivator Dani Munggoro, Wiradesa berfungsi sebagai pandu KUPS, sehingga setiap orang yang hadir di kegiatan Wiradesa Kahayan Hilir harus memiliki tujuan yang sama. Jika tidak ada tujuan, kemanapun mereka melangkah, mereka tidak akan sampai ke sana. Pandu harus berani dan memiliki impian untuk mendorong orang lain. Wiradesa harus memiliki lebih banyak energi dan mampu mengaksesnya.
“Jika Anda ingin menjadi pandu atau pemimpin perubahan untuk memajukan dan mempertahankan keberlanjutan KUPS, Anda harus membuat inovasi yang unik untuk KUPS. Kalau tidak berbeda dari yang lain lalu bagaimana cara kita bisa mempengaruhi orang lain supaya orang itu bisa membeli produk kita” Lanjut Dani Munggoro pada sesi pelatihan
Dani Munggoro menambahkan bahwa alur menjadi Wiradesa dimulai dengan orientasi umum, memimpin kelompok, dan merancang perubahan. Setelah menjadi pemimpin, mereka harus merancang perubahan menjadi lebih baik, menjangkau semua pihak, seperti yang dilakukan KPSHK untuk menjangkau semua pihak untuk mencapai tujuannya, dan terakhir, menjaga kemajuan, salah satunya dengan berkomunikasi.
“Memimpin artinya menemukan kekuatan dan Impian diri. Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai Impian dan harus diwujudkan” Ucap Dani Munggoro
Tahap menemukan kekuatan diri, Dani Munggoro membantu kelompok wiradesa menceritakan pengalaman hidup mereka yang paling peserta banggakan. Kemudian, ceritakan pengalaman tersebut kepada teman satu kelompok selama lima menit (ceritanya harus sombong), dan membantu teman satu kelompok menemukan kekuatan diri mereka. Setiap peserta yang telah menemukan kekuatan dirinya dipersilahkan untuk membuat foto kelompok yang mencerminkan kekuatan diri peserta di atas panggung dengan gerakkan atau pose unik.
“Salah satu kemampuan yang harus ada pada pemimpin yaitu mendengarkan secara adaptif, pemimpin yang besar selalu mengajak bekerjasama, dam pemimpin besar bisa disebut Trans-global Leadership atau Quantum Leadership“ Jelas Dani Munggoro
Jika telah menemukan kekuatan diri sendiri, maka itu harus diakui. Kepemimpinan memiliki berbagai tingkat, seperti posisi, bekerjasama tim, manajer produktif, dapat menghasilkan sesuatu dalam waktu yang singkat, pemimpin efektif, pemimpin yang memiliki pola pikir jangka panjang, pemimpin besar, pemimpin yang tidak memikirkan dirinya sendiri melainkan memikirkan orang banyak.
Wiradesa mempunyai impian dan semangat dalam mewujudkan impian tersebut menjadi tujuan bersama sehingga penting menemukan kekuatan diri dan menggabungkan kekuatan kelompok untuk kemandirian KUPS dalam mengelola usaha oleh pemimpin, pandu, atau wiradesa untuk meningkatkan ekonomi alternatif masyarakat desa.
[1] https://gokups.menlhk.go.id/public/community
Sumber: Kegiatan Wiradesa Kahayan Hilir
Penulis: Alma Tiara
Editor: Aftrinal Lubis
Add a Comment