Karet adalah salah satu komoditas yang dihasilkan oleh petani karet. KUPS adalah singkatan dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial atau yangelompok Usaha Ekonomi Rawa Gambut yang bergerak di bidang perhutanan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan.
Karet yang menjadi komoditas utama dan sumber pendapatan bagi masyarakat petani karet. Program Pengelolaan Terpadu Ekosistem Hutan Gambut (PTEHG) di Kecamatan Kahayan Hilir dalam mendukung penguatan kelompok usaha ekonomi rawa gambut memfasilitasi penyusunan business plan KUPS Karet yang dilaksanakan di 4 lokasi program pada 5-6 Desember 2023 yang difasilitasi oleh Wahyudi (Tenaga Ahli) dari PT Kahayan Berseri.
“Karet merupakan komoditi yang menjadi mata pencaharian utama di 4 lokasi program sehingga hal ini menunjukkan bahwa potensi bisnis karet di lokasi program sangat besar. Mengembangkan bisnis karet, diperlukan perencanaan yang matang, salah satunya dengan menyusun rencana bisnis” Ujar Onasis selaku KUPS Manager KPSHK (06/12)
Business plan adalah sebuah dokumen yang menjelaskan kegiatan bisnis dan bagaimana bisnis tersebut akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. [1]
“Business plan adalah dokumen tertulis yang menjelaskan secara komprehensif tentang suatu bisnis, mulai dari visi dan misi, strategi, hingga rencana keuangan” Ucap Wahyudi
Wahyudi menjelaskan dan memfasilitasi penyusunan business plan karet dimulai dengan membuat profil bisnis, deskripsi usaha, penilaian pasar, rencana pemasaran, organisasi Perusahaan, visi misi kelompok, dan asset tetap.
Wahyudi menambahkan bahwa PT Kahayan Berseri ada di Desa Garung sudah berjalan 5 tahun, produk yang dihasilkan SIR (Standar Indonesia Rubber) 10 dan SIR (Standar Indonesia Rubber) 20. Bokar (Bahan Olahan Karet) SIR adalah bahan baku karet yang berasal dan lateks kebun dari pohon karet (Hevea brasiliensis), bokar SIR yang diperdagangkan kepada industry Crumb Rubber di dalam negeri wajib memenuhi persyaratan teknis bokar SIR. Persyaratan teknis bokar SIR yaitu tidak mengandung kontaminan vulkanisat karet, kontaminan berat dan kontaminan ringan lebih dari 5% dan menggumpal secara alami atau dengan menggunakan bahan penggumpal yang disarankan.
“Alur produksi bokar dimulai dengan penyadapan karet, pembekuan getah karet, getah karet bentuk lump, pengeringan di Gudang bokar, dan penjualan karet” Ucap Wahyudi
Wahyudi menyampaikan bahwa masalah yang dihadapi dalam usaha karet adalah harga, gugur daun, cuaca yang susah diprediksi dan alih fungsi kawasan. Menurut Wahyudi bahwa solusi yang tepat dan diusulkan adalah kualitas menentukan harga karet, perawatan kebun, memakai pembeku.
“Karet yang bagus adalah karet yang digiling menggunakan cuka semut dan direndam dari segi berat berkurang 20 – 30%, Ketika kualitas karet meningkat, yang kita lihat bukan basah atau kering tapi DRC (Dry Rubber Content)” tutur Wahyudi.
Menurut Sukadi sebagai peserta penyusunan business plan menyampaikan bahwa adanya penyusunan business plan ini, kami bisa berfikir dan menyusun asset based thinking (ABT), pengisian template business plan dan template arus kas serta break even point (BEP) yang didampingi tenaga ahli untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menyusun business plan untuk KUPS karet, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti penelitian pasar, rencana bisnis, anggaran biaya, pendampingan teknis, pengujian dan evaluasi, serta keberlanjutan usaha.
Sumber:
Laporan kegiatan penyusunan business plan KUPS Karet
[1] https://docplayer.info/46654154-Bab-ii-perencanaan-bisnis-karet-getah-nama-pemilik-susunan-pemegang-saham-struktur-organisasi-bentuk-kepemilikan.html
Penulis : Alma Tiara
Editor : Aftrinal
Add a Comment