IMG_2012

Business Plan Komoditas Ikan Patin

Ikan patin atau pangasius merupakan salah satu jenis ikan lele khususnya ikan berkumis yang dagingnya empuk, ringan dan tidak terlalu hambar. Ikan Patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi masyarakat karena harganya yang cukup terjangkau namun memiliki nilai gizi yang baik. Ikan Patin mengandung asam amino nutria, glisin, leusin, isoleusin, histidin, serin, treonin, dan prolin tingkat tinggi. Ikan Patin merupakan jenis ikan yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi.

Karena nilai gizi ikan patin, mantan Menteri Kelautan dan Periklanan, Susi Pudjiastuti mengkampanyekan ikan patin, khususnya ikan patin lokal. Dilihat dari kandungan ikan patin, ikan patin dapat memberikan manfaat bagi tubuh dengan mencegah penyakit kardiovaskular, menurunkan kolesterol, meningkatkan kesehatan otot, menjaga kesehatan tulang serta membantu janin dan bayi tetap sehat. Dengan nilai ekonomi sedang dan nilai gizi yang tinggi, ikan patin merupakan salah satu jenis ikan yang banyak digemari dan dibudidayakan. Sebagai produk ikan patin yang berkualitas, masyarakat dapat mempelajari berbagai tips yang dapat diterapkan dalam budidaya ikan patin[1]

Hal yang perlu diperhatikan adalah pertama, menyiapkan tempat hidup ikan patin. Tempat hidupnya dapat melalui kolam terpal ataupun kolam tanah. Menjaga kualitas air dengan pH antara 6,5-7 sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang ikan patin muda yang dipelihara. Kedua pemilihan bibit/benih yang sehat dan segar untuk pembesaran. Ketiga, pemberian makan yang memadai. Kira-kira ¾ dari berat badan ikan patin yang sedang dipelihara. Keempat, pemeliharaan tambahan seperti mengganti air beserta sisa makanan dan kotoran yang dihasilkan secara rutin agar ikan selalu sehat. Setelah enam (6) bulan, ikan patin dapat dipanen.

Pengembangan business plan ikan patin menjadi salah satu yang dipilih oleh Program Pengelolaan Terpadu Ekosistem Hutan Gambut (PTEHG) di Kecamatan Kahayan Hilir, yang dijalankan oleh KpSHK di Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah. Program ini merupakan proyek jangka panjang yang mendukung kegiatan konservasi, restorasi hutan/ lahan gambut. Komponen utama dalam program ini adalah 1). Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Tata Kelola Hutan Berbasis Masyarakat, 2). Perlindungan sumber daya hutan melalui patroli dan penanggulangan resiko kebakaran, 3). Restorasi hutan dan lahan gambut, dan 4). Peningkatan kesejahteraan dan pengembangan ekonomi Masyarakat. Lokasi kegiatan dalam program ini berada pada areal 4 Hutan Desa (HD) seluas 16,245 hektar yang merupakan wilayah ekosistem hutan gambut di 3 Desa dan 1 Kelurahan di Kecamatan Kahayan Hilir.

Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) sebagai usaha rintisan berbasis masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Kelompok ini dibentuk bersama masyarakat yang peduli hutan. Salah satu dukungan dalam program ini adalah melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui KUPS. Seiring waktu, proses perjalanan KUPS di kecamatan Kahayan Hilir mengalami dinamika yang beragam, ada yang mampu bertahan dan ada pula yang jalan di tempat. Sebagai bagian mendukung penguatan Kelembagaan KUPS, yang mengelola komoditi ikan.

Sebelumnya, pada tanggal 31 Oktober– 1 November 2023 sudah dilaksanakan pelatihan penyusunan business plan. Dilanjutkan pelatihan budidaya ikan, pembuatan pakan dan probiotik pada tanggal 6-7 November di Buntoi serta 8-9 November 2023 di Mantaren I. Hal ini menjadi bagian dari rencana tindaklanjut untuk meningkatkan sumberdaya dan pendapatan kelompok, selain menjual ikan segar diperlukan juga membuat produk olahan dari ikan segar dan pengemasan hasil produk standar pasar.

Pengolahan ikan adalah salah satu sektor penting dalam industri perikanan yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan nilai tambah produk perikanan bagi KUPS. Pelatihan pengolahan ikan diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada KUPS/petani ikan dan pelaku usaha perikanan agar mereka dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk ikan ditingkat pasar. Mengacu dari hal tersebut diatas maka perlu dilakukan pelatihan pengolahan ikan berupa abon ikan, amplang ikan, kerupuk ikan dan pengemasan untuk KUPS Perikanan LPHD Kalawa, KUPS Mantaren I dan KUPS Buntoi, untuk membuat berbagai jenis produk olahan dari ikan supaya dapat meningkatkan ketrampilan dan pendapatan kelompok.


[1] https://www.gramedia.com/best-seller/budi­daya-ikan-patin/  

Penulis: Yudha Kurniawan

Editor: Alma

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *