Di Indonesia, Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) diperingati pada tanggal 10 Agustus setiap tahun. Namun Tahun ini digelar pada 6 – 8 November 2023 di Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, Kalimantan Tengah dan dikelola oleh Balai KSDA Kalimantan Tengah. Salah satu tujuan dari perayaan nasional adalah untuk mengingatkan semua orang betapa pentingnya untuk belajar tentang ekosistem alam. “Hapungkal Himba Kalingu”, yang dalam bahasa Dayak berarti “Jiwa Damai dalam Harmoni Alam Liar,” adalah tema HKAN 2023. Untuk merayakannya, akan ada banyak kegiatan yang direncanakan. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem alam dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan untuk melindungi lingkungan.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyatakan bahwa provinsi Kalteng dipilih sebagai tuan rumah puncak acara HKAN 2023 karena provinsi tersebut telah melakukan eksplorasi alam dengan kekuatan lokal dan UPT yang didukung oleh unsur lokal, peneliti, dan lainnya, dan telah menemukan spesies baru yang sangat penting dan paling berharga di dunia.
“Kita juga punya kemajuan-kemajuan di Taman Nasional, yang paling terkenal di Kalteng dan juga sudah sangat dikenal dunia yaitu Taman Nasional (TN) Sebangau dan TN Tanjung Puting, serta Tahura Isen Mulang Sebangau Berkah yang sudah ditetapkan Surat Keputusannya dan besok akan diresmikan” ucapnya (06/11) [1]
Penyelenggaraan HKAN ini diisi dengan kegiatan jalan santai, pameran UMKM, jambore yang diikuti oleh generasi muda dan pelajar seluruh Prov. Kalteng sebanyak 150 orang peserta, dan lomba-lomba tradisional.
KPSHK bekerjasama dengan BPSKL Wilayah Kalimantan, BNF, RMU dan NRS menjadi tim gabungan memperingati HKAN 2023 dengan mengisi booth BPSKL Wilayah Kalimantan pada Pameran UMKM. KPSHK menyediakan Kelompok Usaha Ekonomi Rawa Gambut dengan kerajinan anyaman rotan dan madu kelulut. Ada sejumlah Kelompok Usaha Ekonomi Hutan Gambut di empat lokasi program KPSHK selama program Pengelolaan Terpadu Ekosistem Hutan Gambut di Kahayan Hilir. Usaha yang dikembangkan termasuk madu kelulut, agroforestry, sapi, pembibitan, dan anyaman rotan.
“KPSHK diundang BPSKL Wilayah Kalimantan dan kami bersama BNF, KPSHK, RMU dan NRS mengisi booth BPSKL untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk kelompok usaha yang dibina KPSHK dan LSM lain. Selama 3 hari ini mengisi booth banyak pengunjung yang membeli produk kelompok usaha kami terutama kerajinan anyaman rotan sangat banyak diminati pengunjung” Ujar Herli KPSHK (08/11)
Herli mengatakan bahwa jumlah pengunjung terus meningkat setiap hari. Pengunjung tidak hanya berasal dari daerah di seluruh Kalimantan Tengah, tetapi juga dari daerah di luar Kota Palangka Raya seperti NTT, Kalsel, dll.
“Karena satu-satunya booth kerajinan anyaman rotan yang ada di pameran ini, pengunjung sangat tertarik membeli dan mengunjungi booth kami. madu kelulut juga tidak kalah bersaing dengan booth madu lainnya.” Ungkap Herli (08/11)
Puncak perayaan diadakan hari ini pada 8 November dan akan terdiri dari sejumlah acara. Ini termasuk pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pencanangan Desa Tahawa sebagai desa ramah satwa liar, dan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah Provinsi dan Badan Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Kalimantan.
Booth Gabungan BPSKL – Kelompok Usaha Ekonomi Rawa Gambut menjadi juara terfavorit kegiatan ini karena banyak dikunjungi dan menjual produknya kepada pengunjung selama 3 hari kegiatan. Kerajinan anyaman rotan Gohong menjadi daya tarik utama sebagai produk kerajinan khas Dayak.
“Saya sangat senang bahwa Booth Gabungan BPSKL Wilayah Kalimantan – kelompok usaha ekonomi rawa gambut dipilih sebagai juara terfavorit kedua untuk booth pameran di puncak perayaan HKAN 2023. Saya berharap kelompok usaha yang dibangun oleh KPSHK dan LSM lain akan membuat inovasi lagi dan memasarkan produk ini di seluruh dunia.” Ujar Herli (08/11)
Kemenangan booth tim gabungan BPSKL, KPSHK, dan LSM lain dalam kelompok Usaha Ekonomi Rawa Gambut yang memenangkan booth terfavorit kedua, memberi mereka peluang dan semangat baru untuk terus mengembangkan usaha masyarakat dengan membuat inovasi yang baru dan kreatif. Mereka menunjukkan bahwa kelompok usaha masyarakat dapat membangun ekonomi masyarakat desa.
[1] https://mmc.kalteng.go.id/
Penulis: Alma Tiara
Add a Comment