IMG_1540

Menggairahkan Karet Mantaren Demi Keberlanjutan Ekonomi Lokal

Di Kabupaten Pulang Pisau, pertanian yang dikelola langsung oleh masyarakat menempati posisi penting dalam pembangunan perekonomian. Potensi tersebut dapat lebih ditingkatkan melalui intensifikasi dan perbaikan rantai pasok bahan baku. Oleh karena itu, strategi ini mengusulkan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan karet, kelapa, dan kopi skala kecil.[1]

Desa Mantaren-1 yang terletak di Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah adalah contoh nyata bagaimana pengelolaan karet dapat menjadi penggerak perekonomian penting bagi masyarakat lokal. Pengelolaan karet di desa ini tidak hanya menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan. Namun, berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan dan penggunaan sumber daya alam secara rasional.

Karet merupakan sumber daya lokal yang berharga. Karet merupakan salah satu produk terpenting di Indonesia dan tidak terkecuali Kabupaten Pulang Pisau. Pabrik karet memproduksi lateks yang digunakan dalam pembuatan berbagai produk karet seperti ban, sarung tangan, dan lain-lain. Karet juga berpotensi memberikan tambahan pendapatan yang signifikan bagi petani dan masyarakat desa.

Manfaat pengelolaan karet adalah pemberdayaan masyarakat. Pengelolaan karet telah memberikan peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Mantaren-1.

Produsen karet lokal dapat memperoleh pendapatan yang stabil dari penjualan lateks, membantu mereka meningkatkan standar hidup dan mengurangi ketergantungan mereka pada mata pencaharian lain.

Pengelolaan karet juga membuka peluang diversifikasi ekonomi di wilayah ini.

Selain menanam dan memanen lateks, pengolahan karet menjadi produk jadi karet seperti sarung tangan, selang atau peralatan karet lainnya bisa menjadi bisnis yang menguntungkan.

Karet yang dikelola dengan baik dapat membantu melindungi lingkungan. Pohon karet yang ditanam secara lestari dapat menjadi sumber pendapatan jangka panjang sekaligus menjaga kelestarian hutan dan tanah.

Pengelolaan karet juga memberikan dampak positif terhadap pembangunan infrastruktur Desa Mantaren-1. Pendapatan dari penjualan karet digunakan untuk membangun jalan, sekolah dan pekerjaan umum lainnya guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menanam karet dimulai dengan pemilihan lokasi. Kemudian menentukan lokasi yang tepat untuk menanam pohon karet dengan mempertimbangkan iklim dan jenis tanah yang sesuai. Setelah itu memilih benih premium dari sumber terpercaya. Ingatlah untuk memberikan perawatan yang baik seperti pemupukan, pemangkasan dan pengendalian hama yang tepat. Pemanenan Bijaksana Pemanenan lateks dilakukan untuk menjaga produktivitas tanaman. Pada saat yang sama, pengolahan dan pemasaran dengan mengembangkan keterampilan dalam mengolah lateks menjadi produk karet jadi dan mempromosikan produk tersebut secara efektif.

Melalui pendampingan KPSHK, pengelolaan karet di Desa Mantaren-1, Kabupaten Pulang Pisau, memberi salah satu contoh pemanfaatan sumber daya alam lokal secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan. Dengan perawatan dan perencanaan yang baik, Desa Mantaren-1 diharapkan telah memaksimalkan potensi karet. Inisiatif ini memberikan harapan bagi masyarakat lokal untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan alam.


[1] http://greengrowth.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2018/05/20151020220156.Pulang_Pisau_Green_Growth_Strategy_BAHASA.pdf

Penulis: Yudha

Editor: Alma

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *