Guna melestarikan budaya lokal dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertahankan warisan budaya
serta meningkatkan kreativitas dan keterampilan menganyam rotan di kalangan pelajar, Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KPSHK) menggelar lomba Menganyam Rotan Tingkat Pelajar.
Diikuti 7 (tujuh) regu yang berasal dari 6 (enam) sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Kahayan Hilir dan Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, kegiatan ini berlangsung di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Handep Hapakat Pulpis, Rabu (20/08).

Field Officeer KPSHK, Yunita disela kegiatan lomba mengatakan, 6 sekolah yang mengikuti lomba ini, diantaranya SMKN -1 Pulpis, SMAN-1 Pulpis, MAN-1 Pulpis, SMA PGRI Pulpis, SMAN 1 Maliku dan SMAN-3 Maliku.
“Kegiatan lomba menganyam rotan atau menjawet uwei ini adalah lomba yang pertama kali diadakan KPSHK di tahun 2025 ini. Harapan kami kegiatan lomba ini tidak hanya berhenti sampai di sini, namun bisa berlanjut ke depannya”,
kata Yunita.
Yunita menambahkan, rotan juga merupakan salah satu Sumber Daya Alam (SDA) yang berpotensi memiliki nilai ekonomis dengan cara di olah menjadi sebuah karya seni yang mempunyai nilai jual yang tinggi, sehingga sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan keberadaannya demi keberlangsungan generasi di masa yang akan datang.
“Kami dari KPSHK yang sudah berjalan selama 3 tahun, selalu mendengar dari ibu-ibu pengrajin bahwa selama ini tidak ada generasi yang meneruskan pekerjaan mereka sebagai pengrajin anyaman rotan. Untuk itu melalui kegiatan ini kami berharap akan tumbuh pengrajin-pengrajin muda sebagai generasi penerus selanjutnya”, ujar Yunita.
Mengingat, lanjut Yunita di wilayah hutan Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau untuk rotan sendiri terdapat banyak sekali, sehingga sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Sekali lagi kami berharap, melalui kegiatan lomba menganyam rotan tingkat pelajar ini dapat menjadi wadah ekspresi bagi para seniman muda dan sarana untuk memperkuat identitas budaya daerah. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat bagi masyarakat”, harapnya. (Alp/Aw)

Add a Comment