WhatsApp-Image-2024-07-26-at-14.51.31-1.jpeg

Radio RIG Solusi Berkomunikasi Memantau Hutan

Pemasangan Radio Rig pada program PTEHG (Program Pengelolaan Terpadu Ekosistem Hutan) yang dilakukan pada Juli 2024 merupakan upaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan koordinasi antara tim-tim yang terlibat dalam kegiatan pemantauan dan pengelolaan hutan. Radio Rig ini dirancang untuk memfasilitasi komunikasi yang lancar antara tim TPK (Tim Patroli Keamanan), TPH (Tim Pengelola Hutan), TDK (Tim Darurat Karhutla), LPHD (Lembaga Pengelola Hutan Desa), dan Sekretariat K.P.SHK, serta mendukung berbagai kegiatan seperti patroli, penanaman, dan pembangunan infrastruktur hutan.

Pemasangan radio rig Icom IC-2300H oelh K.P.SHK bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi sebagai salah satu alat pendukung selain ponsel yang terbatas signal ketika dilapangan. Kendala tidak ada signal ponsel seringkali dialami tim TPK dan TPH ketika di hutan tidak bisa menerima dan melakukan panggilan.

“Radio rig ada 3 unit untuk pemasangan lokasinya ada di 1 LPHD Buntoi, 1 LPHD Gohong dan 1 di PISL (Pusat Informasi Sekolah Lapang) Sekreatriat K.P.SHK. Alasan pemilihan lokasi adalah PISL merupakan sekertariat pusatnya, kemudian 1 Buntoi dan Gohong merupakan batas ujung ke ujung HD program PTEHG dilaksanakan”, jelas  Sarianto sebagai Technical Officer untuk program K.P.SHK PTEHG.

“Baru di batas HD signal hp dan internet lemah. Jadi ketika posisi kami sudah masuk ke dalam HD otomatis kami sudah tidak berkomunikasi dunia luar”, ungkap Lampang anggotan tim TPK LPHD Gohong

Hambatan komunikasi LPHD dengan TPK dan TPH di lapangan melatarbelakangi Radio rig diaktifkan. Diyakini Radio rig memiliki beberapa keunggulan yang sangat bermanfaat untuk keperluan komunikasi di lapangan, terutama dalam lingkungan yang mungkin memiliki kondisi sinyal yang tidak stabil seperti di hutan. Antena pemancar yang digunakan untuk berkomunikasi dengan radio rig tersebut telah dipasang dan siap digunakan.

“Dengan diaktifkannya radio rig tentu sangat membantu kami sebagai tim patroli untuk berkomunikasi lewat radio ketika tidak ada signal (handphone) ditengah hutan.  Selain itu melalui Radio rig kami juga dapat informasi kondisi hutan dari LPHD sebelah yang berbatasan langsung dengan Buntoi dan Kelurahan Kalawa serta satu lagi Desa Gohong”, ungkap Ganti selaku ketua tim TPK LPHD Manataren I

“Pemasangan Radio rig ini bertujuan untuk memfasilitas komunikasi yang mendukung dan memperkuat efektivitas komunikasi antar tim patroli lapangan dalam upaya menjaga hutan. Dengan adanya Radio RIG, diharapkan komunikasi antar tim dapat berjalan lebih lancar dan efektif, sehingga dapat meningkatkan koordinasi dan respons dalam kegiatan patroli”, ungkap Sarianto.

Aftrinal Lubis, Proyek Manager PTEHG berharap dengan adanya Radio rig, tim TPK maupun TPH yang tersebar di empat lokasi, yaitu Desa Manataren I, Gohong, Buntoi, dan Kelurahan Kalawa, dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan lebih efektif untuk mensukseskan program PTEHG. Radio rig selain untuk memfasilitasi TPK dan TPH juga nantinya bermanfaat dalam memantau berbagai kegiatan PTEHG lainnya seperti penanaman, pembangunan infrastruktur pendukung hutan seperti menara pantau api, sekat kanal, sumur bor, dan pemantauan tinggi muka air tanah.

“Selain itu, Radio Rig juga berperan penting dalam mempermudah koordinasi komunikasi untuk melindungi hutan dari praktik ilegal logging, kebakaran hutan (Karhutla), dan tindakan-tindakan negatif lainnya,” pungkas Aftrinal Lubis.

Penulis: Aris

Editor: Joko & Alma

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *