Salah satu jenis produk lebah yang mungkin agak jarang didengar adalah madu kelulut. Madu meliponin atau stingless bee honey berasal dari spesies lebah Trigona itama. Madu jenis ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam keperluan pengobatan modern.
Banyak influencer kecantikan dan pengguna media sosial yang mempromosikan penggunaan madu sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit mereka. Hal ini membantu meningkatkan popularitas madu sebagai bahan alami dalam perawatan kulit.
Radikal bebas tidak hanya mempengaruhi tubuh dengan menyebabkan berbagai penyakit yang bertahan lama, tetapi juga menyebabkan penuaan kulit, yang pasti akan mengganggu penampilan seseorang, terutama wajah. Madu kelulut yang merupakan sumber antioksidan alami dapat membantu mencegah penuaan kulit dengan melindungi kulit dari radikal bebas. Oleh karena itu, kulit akan tampak lebih muda awet.[1]
Saat ini, masker wajah dari madu menjadi trend skincare mask alami. Banyak orang beralih ke produk alami dan organik untuk perawatan kulit mereka, dan madu adalah salah satu pilihan yang aman dan efektif untuk masker wajah alami.
Madu memiliki banyak manfaat, jadi tidak heran jika banyak remaja dan dewasa memilihnya untuk perawatan kulit mereka. Trennya kemungkinan besar akan terus meningkat seiring dengan kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya bahan alami dalam perawatan kulit.
KPSHK melalui program pengelolaan terpadu ekosistem hutan gambut di Kecamatan Kahayan Hilir, telah mendukung pengembangan usaha oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Kelompok ini tersebar di masing-masing desa Gohong, Mantaren I, Kalawa, dan Buntoi. Salah satunya adalah dukungan pengembangan usaha KUPS Madu Kelulut.
“Dukungan KUPS Madu Kelulut dalam bentuk kegiatan peningkatan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi seperti pemasaran madu, bantuan pengemasan dan peralatan pengemasan serta peralatan stuf madu” Ungkap Onasis Selaku KUPS Manager KPSHK. Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Madu Kelulut memiliki peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui pemasaran madu kelulut. Namun, tantangan utama adalah keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam memasarkan produk tersebut. Oleh karena itu, pelatihan pemasaran menjadi sangat penting untuk membantu KUPS Madu Kelulut mengoptimalkan potensi madu kelulut.
Stup atau rumah lebah dibuat untuk memudahkan pemanenan produk pelebahan dan membuat lebah merasa aman dan nyaman di sarang lebah. Bahan yang digunakan adalah papan yang tidak berbau, bebas bahan kimia, memiliki kekuatan, keawetan, dan ketebalan yang baik. Ukurannya 25 x 30 cm atau ada juga 34 x 40 cm untuk tinggi 8 – 9 cm. Selama proses budidaya lebah Trigona spp, kegiatan perawatan stup harus dilakukan secara rutin minimal 4 x dalam 1 bulan, dengan memperhatikan corong masuknya lebah untuk melihat jika corong masih basah maka produksi madu masih bagus dan produktif. Berbanding terbalik jika corong sudah kering, maka madu sudah mulai tidak produktif atau koloni melemah. Pembersihan stup dan sekitarnya dari kotoran untuk menghindari pengganggu lebah datang, penyeprotan racun serangga agar menjaga lebah madu Trigona spp dari gangguan serangga lain seperti semut, laba – laba dan lainnya. Pemeliharaan koloni bisa dilakukan dengan menghindari sentuhan langsung dengan tangan. Lalu disimpan pada tempat naungan, dan penutupnya harus diganti paling tidak 1 tahun sekali.
Madu kelulut yang diproduksi oleh KUPS Madu Desa Buntoi dipanen minimal 1 bulan sekali dengan hasil panen tergantung cuaca dan melalui 3 tahap, yaitu pemanenan madu, pengurangan kadar air pada madu, dan pengemasan dengan botol kemasan yang baru. “Tahapan pemanenan madu kelulut di Desa Buntoi sedikit berbeda dengan di tempat lain. Salah satu tahap yang dilakukan dalam kegiatan budidaya madu di KUPS Madu yaitu tahap pengurangan kadar air pada madu. Sebelum dimasukkan ke dalam botol kemasan, akan dilakukan tahap pengurangan kadar air setelah madu dipanen dengan alat khusus. Tahap tersebut memerlukan proses sekitar 3-5 hari sehingga bisa menghasilkan madu dengan tekstur yang lebih kental. Makanya, harga yang ditentukan akan sedikit lebih mahal dari madu lainnya. Kami juga selalu memastikan bahwa penggunaan botol kemasan selalu yang baru.” ujar Yulius Triawan selaku Ketua KUPS Madu Desa Buntoi
Luas lahan yang digunakan untuk kegiatan ini yaitu seluas kurang lebih 1 hektar. Hasil panen yang biasa diperoleh yaitu sekitar 26 stup/kotak madu dengan takaran tiap stup mencapai 0,5-1 liter. Dalam produksinya, KUPS Madu Kelulut Buntoi selalu menggunakan botol kemasan baru untuk menghasilkan kualitas madu yang lebih baik.
Pelatihan pemasaran bagi KUPS Madu Kelulut Buntoi adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dari madu kelulut dalam kerangka perhutanan sosial.
Madu kelulut dikenal dengan kandungan nutrisinya yang tinggi dan manfaatnya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memiliki pasar yang potensial baik di tingkat lokal maupun internasional.
“Meningkatkan popularitas madu kelulut perlu strategi branding dan promosi produk madu kelulut, dengan teknik promosi secara offline maupun online” Ujar Syaifudin, Owner Madu Zahra Banjarmasin yang menjadi praktisi untuk melatih pemasaran madu kelulut Teknik promosi produk madu kelulut secara offline bisa dengan mengikuti pameran dan acara, melakukan demonstrasi produk, dan membuka gerai penjualan. Sedangkan Teknik promosi produk madu kelulut secara online dengan memanfaatkan E-Commerce, konten digital yang menarik, kolaborasi dengan influencer, dan iklan digital yang terpersonalisasi.
Menurut Syaifudin bahwa era digital saat ini, pemanfaatan media sosial menjadi sangat penting bagi pemasaran produk. Media sosial memungkinkan interaksi langsung dengan pelanggan, membangun brand awareness, dan meningkatkan penjualan secara efektif dan efisien.
Strategi branding produk madu kelulut yang efektif terdiri dari tiga komponen utama. Pertama, membangun identitas merek yang kuat melalui logo, kemasan, dan gaya visual yang mencerminkan kekhasan madu kelulut. Kedua, mengembangkan cerita merek yang inspiratif dan membangun koneksi emosional dengan pelanggan. Ketiga, mengomunikasikan secara efektif keunikan dan keunggulan produk madu kelulut dibandingkan dengan produk sejenis lainnya.
Pengetahuan dan keterampilan pemasaran yang memadai memungkinkan KUPS Madu Kelulut untuk meningkatkan kesehatan anggotanya, menghasilkan produk berkualitas tinggi, dan memperluas pasar. Inisiatif ini tidak hanya menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga membantu pelestarian hutan dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.
Penulis: Alma Tiara
Editor: Joko W
https://www.klikdokter.com/
Add a Comment